Sabtu, 23 Oktober 2010

proses duplikasi cd dan dvd

Menggandakan CD dan DVD

Bagaimana caranya mengkopi data‐data yang ada di dalam CD dan
DVD ke keping CD dan DVD lain? Gampang saja, Anda tinggal
mengkopinya saja, bukan? Masalah, bagaimana kalau Anda hanya
punya 1 perangkat CD‐Writer atau DVD‐Writer saja. Apabila Anda
menggunakan cara lama, maka data‐data itu harus dipindahkan terlebih
dulu ke dalam hard disk. Kalau sudah, baru data‐data itu dipindahkan
ke dalam CD yang telah kita sediakan.
Untungnya, kita tidak harus mengikuti cara‐cara tradisional seperti di
atas sebab Nero 7 dapat menduplikat sebuah CD atau DVD tanpa Anda
harus memindahkannya terlebih dulu ke dalam hard disk. Lagipula,
Anda tidak butuh perangkat CD‐Writer lebih dari satu.
Proses yang akan kita jalani ini tidak menjamin bahwa Anda
akan punya CD duplikat yang sama persis dengan CD Master
yang akan Anda kopi. Nero sendiri sudah memperingatkan bahwa
kemungkinannya tidak 100% sama mengingat ada beberapa CD
yang diproteksi untuk mencegah pembajakan. Ada pula CD yang
error sehingga sulit untuk diduplikat.

Menggandakan dengan Nero Express

Di dalam bab ini, kita akan menggunakan 2 software untuk menduplikat
CD dan DVD, yaitu Nero Express dan Nero Burning ROM. Pada
prinsipnya, tidak ada perbedaan yang mendasar di antara keduanya.
Semuanya tergantung selera Anda sendiri.
3
Baik Anda menggunakan Nero Express atau Nero Burning ROM,
prosesnya diawali dengan langkah‐langkah berikut:
1. Luncurkan Nero StartSmart dan klik icon Backup.
2. Kalau Anda ingin memilih menduplikat CD, pilih Copy CD.
3. Sedangkan kalau ingin menduplikat DVD, ambilah pilihan Copy
DVD.
4. Sekarang, tentukanlah software yang akan Anda pakai. Mau pakai
Nero Burning ROM atau Nero Express, terserah pilihan Anda.
Tunggulah beberapa saat sampai system me‐load Nero Burning ROM
atau Nero Express sesuai pilihan Anda.
Jika Anda Memakai Nero Express...

Pada sesi pertama ini, kita akan menggunakan Nero Express untuk
menduplikat CD atau DVD. Secara umum, seperti namanya, jika Anda
menggunakan Nero Express, proses duplikasi CD akan berlangsung
tanpa banyak setting sehingga cepat rasanya. Ikuti langkah‐langkah di
bawah ini:
1. Pertama kali yang harus Anda lakukan adalah, masukkan CD Master
ke dalam CD Writer atau DVD Writer yang Anda miliki.
Selanjutnya, tampilan di bawah inilah yang akan Anda lihat.
2. Jika Anda punya 2 buah CD‐Writer atau DVD‐Writer, tentukanlah
CD‐Writer mana yang telah terisi oleh CD Master di bagian Source
drive.
3. Selanjutnya, tentukanlah di CD‐Writer mana CD tujuannya Anda
letakkan di bagian Destination drive.
4. Untuk menghindari terjadinya kesalahan atau kegagalan di tengah
jalan karena CD Master‐nya memiliki error atau diproteksi,
aktifkanlah option Simulation yang ada di sisi kiri pada jendela Nero
Express di atas.
Pada bagian Number of copies, Anda bisa tentukan seberapa banyak CD
ini akan diduplikasi.
6. Kalau sudah, tekanlah tombol Copy .
Jika Anda hanya punya 1 CD Writer atau 1 DVD Writer saja,
proses penggandaan CD akan berjalan melewati 2 fase proses.
Pertama, Nero 7 akan merekam semua informasi yang ada di
dalam CD Master. Begitu selesai, CD Writer akan terbuka dan
saat itulah Anda harus memasukkan CD kosong ke dalamnya.

Jika Anda Menggunakan Nero Burning ROM...
Pada sesi kedua ini, kita akan menggunakan Nero Burning ROM untuk
menduplikat isi CD atau DVD ke dalam keping CD atau DVD yang lain.
Begitu Nero Burning ROM aktif, lakukan langkah‐langkah di bawah ini:
1. Sama seperti di atas, masukkanlah CD Master‐nya terlebih dulu.
Anda akan melihat tampilan seperti gambar di bawah ini:
7
2. Kalau Anda hanya punya 1 CD Writer saja, matikan option Use
multiple recorders.
3. Untuk mencegah terjadinya kegagalan, Nero Burning ROM
menawarkan alternatif Buffer underrun protection.
4. Apabila Anda ingin menggunakan opsi Simulation, matikan option
Buffer underrun protection di atas.
5. Terakhir, tekanlah tombol Copy .
Proses pembakaran CD sama dengan proses yang terjadi saat kita
menggunakan Nero Express. Nero akan merekam seluruh data yang ada
di CD Master ke dalam hard disk. Selanjutnya, data itu akan
dipindahkan ke dalam CD Destination yang telah Anda siapkan
sebelumnya.

Sekilas Tentang Line Follower Robot

Sekilas Tentang Line Follower Robot(LIFOBOT)

Baru – baru ini Hima Elins STTN – BATAN dalam kegiatan Hoby Elektronika - nya, berencana merancang sebuah robot sederhana guna menigkatkan kompetensi dan ketrampilan mahasiswa STTN dan para
eliners khususnya. Jenis robot yang akan dirancang
adalah jenis Lifobot. Mendengar namanya pasti banyak
yang bertanya – tanya apakah lifobot itu.
Lifobot adalah kependekan dari Line Follower Robot - sebuah jenis robot yang termasuk kedalam kategori robotmobile yang di desain untuk bekerja secaraautonomous dan memiliki kemampuan dapat mendeteksi dan bergerak mengikuti (follows) garis yang ada di permukaan. Sistem kendali yang digunakan dirancang untuk bisa merasakan jalur garis yang ada dan melakukan manuver gerakan agar tetap bisa mengikuti garis tersebut. Robot jenis ini lumayan banyak diminati bagi mereka yang baru belajar teknologi robot. Bahkan kompetisi-kompetisi Line Follower Robot, secara rutin sering diadakan di berbagai universitas di indonesia.
Dalam bidang industri, robot jenis ini sering digunakan untuk untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Dengan memodifikasi sedikit sensornya maka robot line follower bisa dikembangkan menjadi Robot Wall Follower, sebuah robot yang bisa bergerak mengitari dinding. Komponen – komonen dari robot line follower secara garis besar bisadijelaskan sebagai berikut :
Sensor
Sensor, dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ sebuah robot yang berfungsi
untuk‘membaca’ garis hitam dari track robot. Sehingga robot mampu mengetahui kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan dia berbelok ke kiri dan kapan dia berhenti. Sensor yang digunakan adalah sensor cahaya yang dipasang di bagian depan bawah robot, sehingga mampu mengetahui garis terang dari latar belakang gelap atau sebaliknya. Sensor yang dipakai biasanya photo reflector,LD R (Light Dependent Resistor), Photo Dioda, dan
Photo Transistor - yang dipasang dua atau lebih dibagian depan bawah robotline
follower. Ada juga yang menggunakan kamera sebagi sensor (atau) agar image sensor
resolusi pembacaan garis lebih tinggi, sehingga menjadikan gerakan robot lebih akurat
Prinsip kerja dari sensor tersebut sederhana, Ketika transmitter (infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketikatr ans m itter memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang masuk kereceiver tinggal sedikit. Agar mampu dibaca olehmikrokontroler, maka tegangan sensor harus disesuaikan dengan level tegangan TTL yaitu 0 – 1 volt untuk logika 0 dan 3 – 5 volt untuk logika 1. Hal ini bisa dilakukan dengan memasang operational amplifier yang difungsikan sebagai komparator.
Motor
Motor bisa diibaratkan kaki dari robot untuk berjalan. Untuk menggerakkan Line Follower dapat digunakan 2 pilihan motor yaitu motor DC atau motor servo. Jika ingin menggunakan motor DC, maka harus dipakai motor DC yang sudah terpasang sistem gear ( Geared Motor DC ). Jenis seperti ini masih sulit dijumpaidipasaran, sehingga pilihan sering jatuh ke motor servo. Keuntungan lain dari motor servo adalah motor servo dapat dikontrol langsung dari mikrokontroler PIC16F84 tanpa tambahan IC-Driver lagi.
Roda
Tentu tidak lengkap jika motor tidak dilengkapi dengan roda, roda yang digunakan dalam line follower ini bisa bermacam – macam jenisnya, mulai dari merek, tipe, dimensi dan lain sebagainya. Umumnya Robot Line Follower dikategorikan berdasarkan jumlah roda yang dimilikinya. Mulai dari robot dengan dua roda, tiga roda atau empat roda. Namun yang umum digunakan adalah robot dengan tiga atau empat roda. 
Sedangkan roda depan bisa menggunakan roda caster yang berfungsi sebagai penyangga. Banyak merek roda caster yang bisa digunakan, salah satunya yang paling terkenal adalah dari pabrikan Tamiya. Namun, tak ada rotan akarpun jadi - jika kita menginginkan yang lebih murah bahkan gratis, bekas rodadeodorant bau badanpun pencegah bisa dimanfaatkan sebagai roda caster.
Mikrokontroler
Mikrokontroller bisa diibaratkan otak dari robot. Banyak jenis mikrokontroller yang bisa digunakan pada robot line follower, beberapa contoh diantaranya adalah AT89C2051 (8051 Core), AT89C51 (8051 Core), ATMega8 (AVR Core), ATmega16 (AVR Core ) dan masih banyak lagi. Tentu, semua akhirnya bergantung pada perancang berdasarkan keperluan dan pertimbangan – pertimbangan lain.
Pada mikrokontroller, program akan dimasukkan sehingga robot mampu mengatur kecepatan rotasi masing-masing motor dan mampu melakukan gerakan seperti yang diinginkan. Karena kecepatan robot line follower cukup tinggi, maka beberapa algoritma kontrol perlu diterapkan agar robot mampu berjalan mulus. Kontrol itu bisa berupa
continous control,, atau yang lainnya. PID, fuzzy logic
Pengaturan kecepatan ini penting terutama jika menghadapi pergantian lintasan, dari lintasan lurus ke tikungan atau sebaliknya dari tikungan ke lintasan lurus. Seperti halnya ketika robot bergerak cepat kemudian menemui tikungan, maka tentu robot akan terpelanting. Untuk itu dibutuhkan rangkaian pengatur kecepatan motor yang dinamis tergantung dari jenis lintasan yang dilalui. Jika robot berjalan lurus, kecepatan robot diusahakan pada tingkat yang maksimal. Jika dalam kondisi tikungan, maka kecepatan dikurangi bergantung pada tingkat ketajaman tikungan. Pada intinya, kecepatan dari robotdibuat fleksibel menurut situasi yang ada dilapangan.
Hal yang sama bisa ditemui ketika pembalap MotoGP beraksi, mereka mengurangi kecepatan dengan mengecilkan gas atau melakukan pengereman. Begitu pula pada robot, pengurangan kecepatan dapat dilakukan dengan menggunakan PWM (Pulse Widht
Modulation) controller, yaitu pengurangan kecepatan dengan cara mengurangi arus ke
motor.
Demikian sedikit penjelasan saya tentang robot line follower. hal – hal yang Untuk
bersifat lebih teknis dapat didiskusikan lebih lanjut melalui forum elins dihttp :// el in s-
sttn.5forum.neta ta u . Berikut ini juga disajikan daftar link yang http://elins-sttn.fisika.net
Tedy Tri Saputro
Ketua Umum Hima Elins STTN – BATAN
EINSTEN.COM